RSS

Hijrahku untuk Akhiratku dan anak-anakku

 Aku,……………
Seorang wanita yang sudah berkeluarga, aku sangat bahagia dengan keluargaku saat ini, aku bersyukur telah dianugrahi 3 orang anak perempuan.  Keluargaku bisa dibilang keluarga yang berkecukupan, kami memiliki usaha-usaha diberbagai daerah, kami juga memiliki sebuah hotel untuk disewakan. Berbicara tentang Profesi, profesi aku adalah seorang pekerja kantoran dan menjadi tim sukses sebuah gereja didaerahku. YA,.aku adalah seorang tim sukses gereja yang sangat membenci muslim, semua orang didaerahku aku ajak untuk menjadi umat Kristiani, bahkan ibuku pula, ku ajak beliau untuk berpindah keyakinan yang dulunya seorang budha menjadi seorang kristiani.
YA,..Aku seorang pembenci islam, ntah apa yang ada dibenakku sampai aku sangat membenci agama itu, rasanya aku pengen mencari kesalahan2 yang ada di agama itu…
Suatu ketika saat jam istirahat dikantor aku berbincang-bincang dengan teman yang kebetulan seorang moeslim.
Aku    : “kenapa sih ibadahmu seperti itu? Jengkang-jengking, nyopot alas kaki segala, sebelum ibadah harus bersuci pake air pula.”
Temen  : “ karena dalam kitab suciku, diwajibkan untuk bersuci telebih dahulu sebelum ibadah, itu meliputi berwudhu, termasuk beribadah tidak memakai alas kaki/sandal, dan tidak dalam keadaan najis. Coba aku kembali tanya sama kamu, kenapa ibadahmu itu kaya orang ngusir lalet?
Aku pulang ke rumah, aku membuka kitab suci al-quran yang telah aku beli sebelumnya, kemudian aku buka dan aku cari dimana letak kesalahan-kesalahan orang islam itu, aku baca arti kitab itu mulai dari lembar pertama dan lembar selanjutnya,…..
Kenapa susah sekali aku menemukan kesalahan-kesalahan orang muslim, semua perintah yang ada di kitab ini selalu dilaksanakan oleh orang-orang muslim,… . hari demi hari aku terus membaca arti dari kitab suci itu untuk terus mencari kesalahannya,..Aku merasa merinding membaca kitab ini, tiba-tiba saja rasa itu muncul di sekujur tubuhku,..Ada apa denganku tuhan ?
Sampailah aku pada titik kejenuhan, aku mulai membandingan kitab suci al quran dengan kitabku,.aku terus membacanya dengan teliti kata demi kata. Di kitabku termuat bahwa manusia sebelum beribadah harus bersuci dulu, yaa seperti menyopot alas kaki,..tapi kenapa umat-umatnya termasuk aku tidak melakukan hal itu? Padahal sudah diperintahkan dalam AL-kitab,..berbeda dengan orang islam, mereka2 telah melaksanakan apa yang telah diperintahkan di kitab sucinya,..yaa tuhan sekujur tubuhku mulai merinding lagii,……………………..apa selama ini aku yang salah? Apa rasa merinding ini sebagai petunjuk dari tuhannya orang islam? Aku mulai ragu dengan keyakinanku,..
          Aku kembali bekerja, disana aku bertanya-tanya dengan temanku tentang keislaman dan kebenaran dari kitab suci al-quran :
          Aku    : “ aku pengen memeluk agamamu.”
          Temen         :” apakah kamu sudah menemukan kesalahan2 di agamaku ? “
          Aku    : “ belum, tidak ada kesalahan di agamamu, keyakinanku yan salah.”
Temen          :” apa kamu yakin ingin memeluk agamaku? Tapi bagaimana nasib keluargamu? Anak-anakmu? Suaimu? Ibumu? Mertuamu ?” pastilah tidak akan menyetujui keputusanmu itu.
Aku    :”aku tidak mempermasalahkan hal itu, tolong akuu.”
Teman          :”pastilah aku akan menolongu, asal kamu sudah yakin memeluk agamaku ini karena Allah swt dan untuk kepentingan akhiratmu.”
Aku    :” bagaimana caranya aku bisa memeluk agamamu?”
Teman          :” bacalah 2 kalimat syahadat di salah satu masjid dan mintalah bantuan kepada ustadz untuk menuntunmu membaca ayat itu.”
Aku    :”tapi aku masih berfikir,.bagaimana nasib orang-orang yang telah aku ajak menjadi seorang kristiani?” aku merasa berdosa jika aku sendiri malah berbeda agama denganya.”
Teman          :”itulah resikonya, apapun itu jika kamu sudah yakin, lakukanlah!”
Aku    :”aku ingin mengucapkan 2 kalimat syahadat di masjid yang jauh dari rumahku, bawalah aku ke masjid yang ada di luar kota.”
Teman :”aku akan membantumu”
Ke esokan harinya,…aku berpamit kepada suamiku dan anak-anaku, aku ijin ada tugas kantor diluar kota selama sebulan,..
Hampir sampai di masjid tujuan kami,.temanku tiba-tiba menyodorkan sekotak tissue
Teman          :” ambilah tissue ini,.
Aku    :”untuk apa?”
Teman          :”untuk mengusap air matamu, ketika kamu mengucapkan 2 kalimat syahadat di masjid nanti.”
Aku    :” halah Cuma baca 2 kalimat shahadat kan? Aku nggak bakalan nangis, tenang aja.”

Sampailah kami pada masjid besar di salah satu provinsi itu, aku mulai turun dari mobil,.ya tuhan besar sekali bangunan ini, tak ada gereja semegah dan sesuci ini,.ini bangunan orang islam yang sangat luar biasa,..
Aku mulai melangkah menuju pintu utama masjid itu,.aku aku akuuuuu merinding dan sedikit mengeluarkan air mata setelah tiba di pintu utama itu,..disana sudah ada seorang ustad yang ingin menuntunku,..aku duduk di depannya yang dipisahkan sebuah meja kecil,..
Apa yang terjadiiiii,..? aku belum mengucapkan kalimat syahadat aku sudah menangis,.menangiss bercucuran,..2 sampai 3 patah kata aku ucapkan sambil menangis bersedu-sedu,..aku tak mampu mengucapkan 2 khalimat syahadat itu dengan mudahnya,..ternyata apa yang dikatakan temanku tadi itu benar, aku akan menangis jikala aku sedang mengucapkan kalimat syahadat,………………..aku terus menangis tak henti-hentinya, ..sekitar 30 menitan aku baru bisa mengucapkan 2 kalimat syahadat itu, dan kini aku sudah sah menjadi seorang muallaf.
Selama sebulan itu aku belajar tentang islam, kau mulai belajar mengaji dan menghafal surat-surat al-quran,.aku belajar bagaimana tata cara beribadah yang benar,…
Hari memakan hari,..1 bulan telah berlalu,..aku pulang ke rumah dan disambut oleh suamiku dan 3 anakku. Lalu bagaimana cara ku memberi tahu kepada mereka bahwa aku sudah beda keyakinan dengannya?? Ya, setiap waktu azan terdengar aku selalu menuju ke kamar mandi untuk berwudzu kemudian aku menuju ke salah satu kamar, dan  aku kunci kamar itu.  ……………..lambat laun suamiku mulai curiga dengan sikapku yang semakin hari semakin aneh, aku terdiam saja, aku belum siap untuk memberi tahu kepada mereka. Suatu hari waktu sholat ashar, ternyata suamiku mengikuti gerak-gerikku dan ternyata ia mengintipku apa yg telah aku laksanakan dikamar itu.
Keluar dari kamar itu,.tanganku dipegang dan di seret oleh suamiku,..
Suamiku       :” apa yng sedang kamu lakukan tadi? Kenapa kamu lakukan itu?” (dengan suara keras).”
Kemudian anak-anakku datang,..
Aku              :”aku sudah berbeda dengan kalian, aku sekarang seorang muallaf,.selama sebulan lalu aku bukan bekerja untuk kepentingan kantor melainkan aku pergi keluar kota untuk hal ini. Maafkan saya,..
                   Aku sudah sadar bahwa keyakinanku dulu salah, kini aku sudah menemukan yang benar.”
Suamiku       :”kenapa kamu senekat itu? Kamu orang aneh, inget! Kamu seorang tim sukses gereja!!! Apa kata orang-orang yg telah kamu ajak dulu jika mendengarnya?”
                   (dengan suara lantang, anak-anakkupun juga marah)
“Aku akan mengundang ibumu sendiri dan kamu harus jujur kepada beliau!! Aku juga akan mengundang seorang pendeta!!!” Kata suamiku.
Kemudian ibuku,mertuaku,anak-anaku, suaiku, dan seorang pendeta dan seorang ustad berkumpul diruang kamar tamu,..aku mencoba menjelaskan semuanya, dan aku membawa sebuah kitab suci al-quran dan al-kitab,..di situ aku menjelaskan sisi kesalahan yg ada di al-kitab,..suamiku tetap menganggapku aneh, dan dia merasa cuek terhadap apa yg telah aku jelaskan,.
Ustad :”kamu sudah dosa besar.”
Aku    :”lho kenapa pak saya bisa dosa?”
Ustad :”kamu sudah berhubungan dengan suami yg lain keyakinan dengamu, berhubungan suami istri yang berbeda keyakinan itu hukumnya haram .”
Kini semua orang membenciku,..aku tidak yakin rumah tanggaku akan utuh kedepannya dalam kondisi seperti ini, ….aku menangis merenung dikamar. Aku mencoba sholat malam supaya aku dapat petunjuk dari Allah swt, aku ingin yang terbaik untuk keluargaku, apapun itu keadaannya.
Hari demi hari berlalu,..kini Allah telah menjawab semua doa-doaku,..
aku telah mempergoki suamiku selingkuh dengan pembantu dirumahku,..kepergok pertama aku masih memaafkan suamiku,.keduaa aku juga masih memaafkan,..ketiga aku masih memaafkannya,…….dan pada akhirnya batas sabarku sudah luntur, aku minta cerai kepada suamiku. Suamiku tak setuju awalnya dengan permintaanku ini, aku kecewa dengannya.
Ke esokan harinya, tiba-tiba suamiku memanggilku dan menerima gugatan cerai yg telah aku minta, tetapi suamiku tak bodoh,.ia menerima perceraian
Dengan satu syarat, harta gono-gini yang kami miliki bersama menjadi miliknya semua, dari hotel dan usaha-usaha. Dan anak-anak dari hasil perkawinanku dengannya harus aku bawa semua dan ini menjadi tanggunganku,..aku terima semua keinginannya dengan ikhlas. Kemudian, aku pergi dari rumah itu bersama ketiga anak-anakku,.aku bingung harus pergi kemana, aku tak bawa uang seperak pun. Akhirnya aku menuju ke sebuah pondok pesantren,.aku dan ketiga anakku diijinkan untuk tinggal disana, dan aku bercerita semua apa yg telah terjadi pada keluargaku,,………
Kini ketiga anakku juga sudah menjadi seorang muallaf, di pondok itu kami terus-terus belajar tentang keislaman.
3 bulan kemudian,…………….
Disudut pesantren aku duduk-duduk,.rupanya ada lelaki perjaka yang menghampiriku,.dia berkata bahwa semenjak awal aku dipesantren, dia ikut menyabutnya dengan senang,..
Kemudian dia jujur bahwa dia menyayangiku, ntah dia sudah tau atau belum akan kisahku,..
Aku menerimanya,.kemudian kami menjalani massa ta’aruf
          Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari,hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan beranti tahun.,………….dia menemuiku dan berkata “apakah kamu sudah siap aku pinang?”. Kemudian aku menjawab “tapi sebenarnya aku sudah memiliki 3 orang anak, dan aku adalah seorang janda, sedangkan kamu masih perjaka, maaf selama massa ta’aruf tidak pernah aku sampaikan, apakah kamu benar yakin denganku ku?”.dan laki-laki itu menjawab “ aku sudah tau kisahmu dari dulu, harusnya aku bersyukur dengan Allah yang sudah mempertemukan aku denganmu, aku adalah laki-laki yang beruntung, buktinya aku meminang 1 orang eh,.dapatnya 4 . Allah sayang denganku.”
Aku hanya bisa tersenyum mendengar jawabannya dia,.sangat sangat romantiss
          Kini kami sudah menjadi sepasang suami istri, kemudian aku bersama anak-anak dan suamiku tinggal dirumah yang sudah dibangun oleh suamiku.
Sholat jamaah pertama dengan keluarga baru, rasanya sangat senang,..
Setelah sholat tak lupa aku sebagai istri mencium tangan suamiku,.dan suamiku memberikan kecupan kening untukku.
“ pa papa? Islam itu romantis ya? Tengok kanan nggak ada orang, tengok kiri nggak ada orang juga, eh tengok kebelakang udah ada mama yang langsung mencium tangan papa, papa pun nggak sombong, papa juga langsung membalasnya dengan kecupan dikening mama”
Subhanallah,..

~KISAH NYATA~
(Terinspirasi dari kisah seorang ustadzah yang mengisi pengajian didaerahku)
poated by : PRADEKAW
                  




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar